11.20.2008

SERIAL NASEHAT IBNU AL-JAUZI (1)






بين العادة والعبادة




قال أبو الفرج :(تأملت علي أكثر الناس عباداهم ، فإذا هي عادات . فأما أرباب اليقظة فعاداتهم عبادة حقيقية


فإن الغافل يقول : سبحان الله ، عادة . والمتيقظ لا يزال فكره في عجائب المخلوقات ، أو في عظمة الخالق


فيحركه الفكر في ذلك فيقول : سبحان الله . فكان هذا التسبيح ثمرة الفكر ، فهذا تسبيح المتيقظين


وما تزال أفكارهم تجول ، فتقع عباداتهم بالتسبيحات مححققة


وكذلك يتفكرون في قبائح ذنوب قد تقدمت ، فيوجب ذلك : الفكر وقلق القلب وندم النفس ، فيثمر ذلك أن يقول قائلهم : استغفرالله


فهذا هو التسبيح والاستغفار . فأما الغافلون فيقولون ذلك عادة . فشتان بين الفريقين
ANTAR IBADAH DAN ADAT
Abu Faraj Ibnu Jauzi berkata:
"Saya memperhatikan mayoritas ibadah yang dilaksanakan oleh banyak orang, ternyata telah berubah menjadi adat.
Adapun orang-orang yang dalam kondisi yaqdhah (telah sadar untuk berjalan menuju Allah), maka adat mereka itu telah berubah menjadi ibadah yang sebenarnya.
karena jika seorang yang lalai berkata Subhanallah, maka ia mengatakan itu sebagai adat saja. sementara mereka yang telah beradad dalam kondisi yaqdhah, pemikiran mereka terus menerus tertuju pada keajaiban makhluk Allah, atau keagungan pencipta, lalu pemikiran ini menggerakkannya untuk berkata "Subhanallah".
Maka tasbih yang keluar dari mulutnya itu adalah buah gerak pikirannya. inilah tasbihnya orang-orang yang telah mencapai periode yaqdhah.
Sementara pikiran mereka terus berputar-putar, sehingga ibadah mereka itu berada secara tepat dalam tasbih tersebut.
Demikian pula saat mereka memikirkan jeleknya dosa yang telah lalu. pemikiran ini kemudian melahirkan renungan, kegaulan hati, serta penyesalan, dan inilah yang kemudian mendorong mereka untuk berkata Astaghfirullah.
Inilah Tasbih dan Istighfar mereka, sementara orang-orang yang lalai mengatakan semua itu sebagai adat. alangkah jauhnya perbedaan antara keduanya.

No comments: