4.19.2008

KABUS HITAM ITU

Sebelum anda membaca catatan ringan ini, mohon pejamkan mata anda terlebih dahulu, lalu bayangkan bahwa anda saat ini sedang berada dihadapan sebuah pengumuman kenaikan tingkat di Fakultas anda masing-masing. Pengumuman yang tercantum dihadapan anda terdiri dari dua kertas: disebelah kanan dan sebelah kiri. Kertas pertama (sebelah kanan) memuat daftar nama mahasiswa/i yang lulus, dan kertas kedua (sebelah kiri) memuat daftar nama mereka yang rasib. Dan -mohon maaf-, apa kesan dan perasaan anda, jika seandainya saat itu anda menemukan nama anda termaktub dalam deretan nama-nama mahasiswa/i yang rasib?. Bagaimana gerak jantung anda saat itu?, bagaimana kondisi anda saat kembali pulang ke rumah?, bagaimana perasaan anda ketika anda berpapasan dengan kawan anda di jalan, lalu ia bertanya kepada anda, ... gimana, kamu lulus atau ngak?, lalu ketika anda sampai di rumah, dan teman anda bertanya dengan pertanyaan yang sama, bagaimana anda harus menjawabnya?, dan bagaimana anda melewati hari-hari selanjutnya?, ketika ada perkumpulan dan di situ ada perkenalan, yang diantaranya perkenalan tentang akademis masing-masing pererta, bagaimana anda harus mengungkapkannya, yang lebih penting lagi bagaimana perasaan anda saat itu?, atau ketika anda menelepon ke tanah air, saat anda berbicara kepada bapak dan ibu anda, apa yang anda harus katakan ketika mereka bertanya tentang perkembangan studi anda?. Mampukah anda membayangkan semua ini?. Atau jangan-jangan anda pernah mengalaminya, apa anda rindu ingin mengalaminya sekali lagi?. Renungkanlah dan jawablah pertanyaan-pertanyaan diatas dengan penuh kejujuran.
Ketika seseorang tidak lagi mampu membayangkan dan merasakan akhir dari apa yang bakal terjadi dikemudian hari, yang pada akhirnya mendorongnya untuk bekerja keras berdasarkan apa yang ia bayangkan itu, maka pada hakekatnya ia telah mempersiapkan sebuah pesta kepahitan di masa yang akan datang.
Orang seperti ini tidak saja bisa disebut ceroboh, Rasulullah bahkan menjulukinya “Orang-orang lemah “al-âjiz” yang tidak memiliki kecerdasan”, atau “Orang-orang yang kekuatan logikanya tidak lagi berfungsi karena ditutup oleh hawa nafsunya”. Mari kita baca pesan Rasul kita ini dengan seksama: “Al-kayyisu man dâna nafsahu ma’amila limâ ba’dal mauti, wal âjizu man atba’a nafsahu hawâhâ, tsumma tamannâ ‘alallah” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Disini Rasul kita menengarai bahwa pangkal dari segala kebodohan ini adalah hawa nafsu, ia bagaikan preman yang bila menguat akan berkuasa dan meluluh lantakkan segalanya, termasuk di dalamnya kekuatan logika.
Nafsu ini bisa dikendalikan mana kala seseorang memiliki bayangan yang jelas tentang akhir dari dua perjalanan hidupnya: Kebahagiaan abadi, atau Kesengsaraan abadi. Bayangan inilah yang memberinya kekuatan untuk bisa menundukkan nafsunya, dan jika nafsu mampu dikendalikan, maka potensi yang dimilikinya bisa diarahkan untuk mempersiapkan bekal perjalanan abadinya dikemudian hari. Orang seperti inilah yang disebut Rasulullah sebagai “al-Kayyis” atau orang yang cerdas.
“Malas” sudah barang tentu bagian dari “hawa nafsu”, tapi ia bukan satu-satunya. “Beraktifitas ria tanpa kendali dan target” juga bagian dari “hawa nafsu”. Seorang yang telah tenggelam dalam aktifitas tanpa arah ini, biasanya akan terbuai, mabuk kepayang, sehingga logikanya tidak akan lagi mampu memetakan masa depannya dengan cermat, atau menghentikan laju aktifitasnya dengan tegas. Jika demikian biasanya satu-satunya hal yang bisa menyadarkannya dari alam mimpi itu adalah pengumuman bahwa ujian tinggal sekian hari lagi, lalu ketika melihat “mareri-materi” kuliyahnya masih menumpuk dan belum tergarap, kemungkinan yang biasa terjadi adalah: pertama: panik, dan bingung dimana akhir dari babak ini adalah satu epesode yang disebut “putus asa”, dan “masa bodoh”. Kemungkinan kedua adalah: ketergugahan, bagai bangun dari lamunan panjang, tapi ia mampu mengendalikan diri dari goncongan keras ini, lalu mengambil langkah seribu untuk mengejar ketertinggalan. Orang seperti ini, seringkali berakhir dengan kemenangan, tapi tak jarang berakhir dengan kegagalan.
Maka jika anda termasuk orang-orang yang baru tersadar dari mimpi “aktifitas” panjang, dan anda termasuk orang-orang yang bisa membayangkan kepahitan yang bakal terjadi saat anda diterpa kabus kegagalan, maka sebaiknya anda mengambil langkah-langkah berikut ini:
1. Hiduplah dengan membawa “kegelisahan” akan kepahitan kegagalan itu, peluklah ia erat-erat, bawalah kemanapun anda pergi, kalau perlu bawalah sampai ke alam mimpi anda, bawalah ia ke dalam do’a-do’a anda, kedalam munajat anda, dan ke dalam tangisan anda dihadapan Allah. Insya Allah, Ia mendengar jeritan hati itu bila anda ungkapkan dengan ketulusan, lalu Ia pasti akan membukakan pintu RahmatNya tanpa batas, dimana anda sendiri akan duduk tercengang karenanya.
2. Hargai perdetik waktu anda, jangan biarkan terbang tanpa membawa hadiah berharga untuk anda. Jika ini terjadi, menyesallah dengan cara membayar detik-detik yang telah terbuang tanpa faedah itu.
3. Lalu susunlah agenda perjuangan anda dengan cermat dan teliti, kemudian melajulah dengan langkah pasti, dengan semangat baja, dan pada saat itu, jangan pernah lagi menengok ke belakang, atau hanya sekedar menoleh ke kiri atau ke kanan, karena itu akan melemahkan semangat anda.
Jika anda tidak siap dengan langkah-langkah diatas, maka bersiap-siaplah dengan kabus hitam yang akan menyelimuti hidup anda dikemudian hari. Jangan pernah percaya dengan orang-orang yang mengatakan bahwa anda akan tetap bisa menjalani kehidupan anda dengan baik, jika anda “gagal”. Semua ungkapan itu bagaikan tipuan muslihat para penyihir fir’aun yang akan memperdaya mata anda, dengan merubah tali-temali menjadi ular yang bergerak-gerak. Anda harus memiliki prinsip dan keyakinan yang kokoh sekokoh tongkat Musa, yang ketika tali-tali sihir itu dilontarkan, tongkat Musa anda itu akan melahab habis tali-tali tipu muslihat itu tanpa sisa sedikitpun.
Semua ini bukan sekadar omong kosong, atau hanya retorika belaka, penulis sendiri telah merasakan bagaimana getirnya kegagalan, dan sakitnya kekalahan. Maka anda tidak perlu iseng untuk mencobo sesuatu yang sudah jelas-jelas akan merugikan anda dan menjadikan kehidupan anda terpuruk.
Selamat Menempuh Ujian, selamat bekerja keras, “fasayarallahu ‘amalakum warasuluhu wal mu’munûn”. Allah, Rasul, dan teman-teman anda akan melihat hasil kerja anda pasca ujian nanti.
Semoga Allah Melimpahkan Rahmat dan TaufikNya selalu. Amin.

EKSISTENSI PARTAI DAKWAH DALAM KONSTALASI POLITIK DI INDONESIA

Partai Dakwah
Perlu diakui bahwa Terma “Partai Dakwah” belum dikenal dalam Khazanah Keilmuan Dakwah dan khazanah perpolitikan umat Islam di Indonesia sepanjang sejarah. Terma yang merupakan paradigma baru dan sekaligus inovasi yang dimunculkan oleh PK (Partai Keadilan) pada tahun 1998, yang kemudian karena terganjal oleh ET dilanjutkan oleh PKS (Partai Keadilan Sejahtera) pada tahun 2004 itu karenanya menimbulkan banyak pertanyaan dan kebingungan di berbagai kalangan.
Jika dilihat, sejatinya atribut Partai Dakwah dan dakwah lewat partai pada PKS secara implisit tertuang dalam Muqaddomah Anggaran Dasar PKS:
“Bertolak dari kesadaran tersebut maka dibentuklah Partai Keadilan yakni partai politik yang mengemban amanah dakwah demi mewujudkan cita-cita universal dan menyalurkan aspirasi politik kaum muslimin beserta seluruh lapisan masyarakat Indonesia”.
"Seiring berkembangnya dinamika aspirasi masyarakat dan untuk menjamin kelangsungan dakwah, maka Partai Keadilan menjelmakan diri menjadi Partai Keadilan Sejahtera". (Muqaddimah AD PKS, Alinia 4-5)
Atribut Partai Dakwah juga secara implisit dicantumkan dalam ART Bab II Pasal 3 sebagai berikut:
1. Menyampaikan dakwah dan tarbiyah Islamiyah kepada masyarakat, khususnya umat Islam, secara benar, jelas, utuh dan menyeluruh”
2. Mendorong kebajikan di berbagai bidang kehidupan”.
3. Memberantas kebodohan, kemiskian dan kerusakan moral”.
4. Menghimpun jiwa dan menyatukan hati manusia di bawah naungan prinsip-prinsip kebenaran”.
5. Mendekatkan berbagai persepsi antara madzhab-madzhab di kalangan umat Islam”.
6. Memberi alternatif solusi terhadap berbagai persoalan umat dan bangsa serta pembangunannya.
7. Membangun peradaban manusia atas dasar keseimbangan iman dan materi
8. Meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat
9. Merealisasikan keadilan dan solidaritas sosial serta ketentraman bagi masyarakat
10. Mengembangkan dan melindungi kekayaan bangsa dan negara
11. Memajukan perlindungan hak-hak asasi manusia.
Pemahaman seperti ini juga tercermin dalam tulisan para tokohnya, sebagaimana tertuang dalam tulisan Ust. Anis Matta dalam bukunya ”Dari Qiyadah untuk Para Kader” sebagai berikut :
”Partai ini adalah wujud daripada gerakan dakwah kita. Partai adalah representasi keseluruhan dari total kekuatan yang kita miliki sepanjang 18 tahun pertama kita membina umat” (Anis MattA, Dari Qiyadah untuk Para Kader, Hal. 17 alinea 1).
Lebih jelasnya, Ust. Aus Hidayat Nur, dalam materi yang disampaikannya pada Training oreintasi Partai menyebutkan beberapa ciri khas sebuah Partai dakwah (PKS) sebabagai berikut :
n Menjadikan politik sebagai sarana dakwah dan bukan menjadikan dakwah sebagai sarana politik
n Kemenangan dakwah lebih utama dari kemenangan politik
n Tidak berorientasi kepada kepentingan individu para pendirinya, tetapi pada pengokohan sistem organisasi partainya
n Tujuan kemenangan politik adalah untuk melindungi kegiatan dakwah, mengokohkan posisi ummat dan menegakkan keadilan dan mensejahterakan rakyat (Aus Hidayat Nur, PKS Partai Dakwah, Materi TOP)
Dari sini dapat dipahami, bahwa Partai Dakwah sebagaimana dimaksud para pendiri PKS adalah sebuah lembaga yang menjadikan partai sebagai sarana atau ’kendaraan’ menyampaikan dakwah dalam segala bentuk dan aspeknya; sehingga dapat dipahami pula bahwa ”Dakwah” bagi PKS adalah ’panglima’ bagi perjuangan menyebarkan nilai dan prinsip kebenaran dan keadilan bagi seluruh umat di Indonesia khususnya.
Pertanyaannya adalah sejauh mana partai baru dengan tawaran dan perfomannya yang baru di dunia politik dan dakwah tersebut, mampu mempertahankan eksistensinya ditengah percaturan politik dan dinamika pergerakan dakwah di Indonesia ?. inilah yang penulis coba ulas dalam tulisan sederhana ini, dengan selalu mengharapan taufiq dari Allah ta'ala.

Buah dari Dakwah melewati Partai Politik
Sebagai sebuah gerakan dakwah yang menjelma menjadi Partai Politik, dan Partai politik yang membawa muatan dakwah, sejak awal dideklarasikan tentu telah membawa beberapa tantangan, sebab utamanya adalah bahwa dalam formulasi Partai Dakwah dan Dakwah lewat Partai telah mengumpulkan dua hal -yang oleh mayoritas umat- dianggap paradok yaitu partai -yang menurut mereka- selalu berorientasi kepada perebutan kekuasaan, keduniawian dan konflik sehingg dunia politik selalu diasumsikan sebagai dunia kotor dan dakwah yang beroreintasi kepada perbaikan, kemaslahatan dan keakheratan. Sebagai Partai Politik.
Partai Dakwahpun harus memenuhi setandar-standar baku yang terukur dan formal (seperti harus berkampanye, melakukan koalisi-koalisi politik dll), hal yang cukup sulit difahami oleh mereka yang hanya terbiasa terjun di dunia dakwah. Disamping itu lahan dan garapan Partai Politik sangat terbatas, sementara garapan dakwah tidak pernah terbatas. Luas garapan dakwah adalah seluas langit dan bumi, waktunyapun terbentang dari awal mula diciptanya manusia hingga akhir dari kehidupan manusia di bumi ini.
Semuanya dan masih banyak hal-hal lain yang belum disebutkan, merupakan dua kutub yang bersebrngan yang tidak mudah ditundukkah. Proyek besar ini membutuhkan ide-ide besar dan hasil ijtihad yang cemerlang, kemauan besar, serta usaha dan kerja besar, yang didukung oleh tingkat militansi yang cukup tinggi, karena jika tidak maka bukan saja nama-nama kader yang dipertaruhkan, nama Dakwah dan Islam itu sendiri bisa turut ter-gerus akibat kegagalan proyek raksasa ini. Dan itulah yang ingin dicoba oleh PKS saat menjelmakan diri menjadi Partai Dakwah yang dengan sendirinya wajar jika banyak halayak sedang menanti-nanti buah dan hasil nyata dari kerja besar ini, dengan penuh harap dan cemas.
Memang pengalaman yang masih relative singkat yaitu 10 tahun sejak berdirinya PK (1998) hingga kini (2008) belum cukup untuk menilai dengan pasti apakah percobaan ini gagal atau sukses, percobaan ini masih terlalu dini untuk dinilai sukses atau gagal. Namun demikian hasil kerja 10 tahun itu sudah bisa dijadikan modal utama untuk digali dan dianalisa agar diketahui faktor-faktor kekuatan dan kelemahan, sehingga asset bangsa ini bisa disempurnakan dan dikembangkan dimasa yang akan datang.
Sejatinya akar dari Partai Politik ini kembali kepada gerakan dakwah kampus yang mulai marak sejak tahun 80-an. 18 tahun pertama dari gerakan dakwah ini –menurut ust. Anis diatas- merupakan marhalah ta'sisiyah dimana kegiatan dakwah ini terfokus pada pembinaan kader dan pembentukan berbagai yayasan, baik dalam dunia pendidikan, agama maupun social kemasyarakatan. Salah satu hasil karya fenomenal dari gerakan dakwah pada periode ini adalah munculnya anak muda agamis yang professional, munculnya ratusan Pendidikan Islam terpadu, muncunya para penulis muda muslim yang kreatif dan produktif, munculnya seni islami, dan beberapa fenomena lainnya yang cukup mengejutkan.
Walaupun perolehan suara PK pada pemilu 1999 hanya 1,3 juta suara, tapi sebagai Partai baru, perolehan ini sudah dianggap oleh banyak kalangan sebagai hasil yang sepektakuler. Lebih mencengangkan lagi tatkala PKS mampu meraup lebih dari 8 juta suara pada pemilu 2004, sehingga dari hasil ini seorang pengamat A. Muhammak Furkon, mengatakan :
"Sebagai partai anak muda yang relatif baru, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) seolah "‌menyihir" publik. Fenomenanya diperbincangkan di mana-mana".
Furkon juga mengutip pendapat Seorang pengamat politik, dalam sebuah dialog di TV mengatakan: "PKS:"sebagai partai Islam pertama--setidaknya pasca Orde Baru--di Indonesia yang solid dan rapi.
Ia juga mengetengahkan hasil survei terakhir Lembaga Survei Indonesia (LSI) tahun 2005, yang menobatkan PKS sebagai partai yang bersih dan anti-KKN.
Puja-puji masyarakat--bahkan kalangan non-Muslim— menurut Furkon juga deras mengalir. Greg Fealy, pengamat Islam dan Indonesia dari Australian National University (ANU), termasuk yang memujinya. Dalam artikelnya di koran The Australian (29 Maret 2005) berjudul "‌Why West should come to Islamist party"‌, Greg mengatakan bahwa dengan melihat contoh PKS di Indonesia, Barat/Australia harus menanggalkan pandangan stereotype tentang Islam dan partai berbasis Islam.
Dengan prestasi tersebut, -masih menurut Furkon- sungguh PKS adalah aset umat Islam yang sangat membanggakan. Sehingga –menurutnya- Nyaris semua elemen dari berbagai ormas Islam mendukung PKS. Selain sebagai kebanggaan umat, ia sekaligus aset. Termasuk ketika Pemilu 2004. (A. Muhammad Furkon, Tausiah untuk PKS, Suara Hidayatullah, Agustus 2007).
Lalu bagaimana nasib Partai Dakwah ini pada pemilu 2009 yang akan datang ? akankah Partai Dakwah ini mampu mempertahan bahkan mendongkrak suaranya hingga 20% -sebagaimana yang telah dicanangkan oleh amanah Munas-?.

Peluang, Tantangan dan Masa Depan
Dari hasil kajian LPP (Lajnah pemenangn Pemilu) PKS, menunjukkan adanya beberapa kendala mendasar yang akan dihadapi oleh Partai Dakwah ini dalam mewujudkan cita-cita spektakulernya (20% suara) atau sejumlah 24 juta suara, yang diantanya:
¡ Walaupun secara manhaji dakwah PKS bersifat terbuka, tapi konstitusi, struktur dan mental para pengurus dan kader belum cukup siap membuka diri secara luas kepada pihak luar dan karenanya menjadi entry barrier pertumbuhan PKS.
¡ PKS belum memiliki territorial base yang luas dan kokoh dengan pemilih tradisional yang setia dan karenanya rentan mengalami peralihan suara sementara konstituen PKS umumnya berasal dari swing voters.
¡ Dalam konteks peran partai politik sebagai source of national leadership PKS masih dianggap miskin tokoh baik di level daerah nasional maupun internasional dan karenanya merupakan faktor ketidakseimbangan terhadap institusi PKS yang dianggap kokoh dan moderen.
¡ Semangat kerja dan militansi kader PKS belum diimbangi dengan dukungan financial yang kuat dan karenanya menjadi faktor penghambat dinamika organisasi.
¡ Niat baik dan kinerja organisasi yang handal khususnya dalam bidang pengkaderan dan kerja-kerja charity dari PKS belum diimbangi dengan kemampuan komunikasi publik yang handal.
¡ Komposisi demografi dan geografi Indonesia yang sangat luas dan kompleks merupakan kendala besar dalam penyebaran struktur dan SDM PKS terutama karena efek waktu dan anggarannya.
¡ Diferensiasi antropologis antara kaum Santri dan Abangan serta warisan konflik ideologi antara Islam dan Nasionalis menyebabkan PKS dengan mudah terjebak dalam demarkasi Islam-Santri dan karenanya menyempitkan ruang gerak dan basis sosial politik (konstituen/pasar) PKS.
¡ Doktrin TNI yang menempatkan PKS sebagai salah satu ancaman politik dan keamanan karena dianggap sebagai perpanjangan tangan NII yang merupakan satu dari dua ancaman nasional disamping PKI.
¡ Semangat permusuhan Barat terhadap Islam telah menguat khususnya setelah berakhirnya era Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet, sehingga pertumbuhan partai-partai Islam di Dunia Islam, termasuk PKS di Indonesia, selalu dipandang dalam kaca mata konspirasi dan karenanya dianggap sebagai ancaman.
¡ Adanya erosi yang berkesinambungan pada otoritas dan kapasitas organisasi negara akibat menguatnya intervensi pasar baik domestik maupun global serta menguatnya posisi tawar masyarakat sipil, dan karenanya dapat mengurangi posisi tawar PKS jika tidak memiliki jaringan yang kuat dikalangan pelaku pasar dan informal leader masyarakat sipil.
¡ Derasnya perubahan budaya dan life style masyarakat akibat penetrasi budaya hedonisme global yang menyebabkan sulitnya melakukan penetrasi sosial bagi PKS yang membawa nilai-nilai Islam.
Namun demikian beberapa kendala diatas bukan tidak memiliki jawaban, menurut LPP, PKS masih memiliki Peluang yang cukup bagus, yang diantaranya :
¡ Kontinyuitas proses tarbiyah yang dapat menjadi mesin pencetak kader yang memiliki militansi dan daya juang yang cukup tinggi
¡ Mengangkat isu-isu ekonomi seperti pengangguran dan kemiskinan serta rendahnya produktivitas ekonomi sektor pertanian dan lingkungan hidup.
¡ Standing position PKS sebagai mitra kritis pemerintah dapat menjadi exit strategy jika citra pemerintahan SBY-JK semakin terpuruk dan tidak dapat ditolong.
¡ PKS berpeluang besar menjadi market leader di tengah konstituen umat Islam seiring merosotnya citra partai-partai Islam lainnya.
¡ Keterbukaan dan moderasi PKS sebagai partai politik merupakan booster suara bagi PKS di tengah masyarakat yang semakin marah terhadap semua bentuk ekstrimitas baik yang mengatasnamakan Islam maupun nasionalisme.
¡ PKS dengan prestasi bersih dan pedulinya (walaupun citra ini menurut beberapa survie mengalami penurunan) namun menurut survie (LSI) masih menempatkan PKS pada posisi teratas bila dibandingkan dengan partai-partai lainnya. Sehingga PKS dengan segala kekurangannya masih menjadi tumpuhan harapan bagi kalangan yang menginginkan perubahan terhadap sebuah Negeri yang bernama Indonesia itu.
Kembali pertanyaannya: apakah Partai Dakwah ini mampu memanfaatkan peluang-peluang emas diatas, sehingga mampu mengemban tugas sejarahnya pada tahun 2009 mendatang ?. jika banyak kalangan mengatakan, hanya keajaiban yang mampu mengantarkan PKS mewujudkan cita-cita ini, namun para Qiyadah dan Kader Partai Dakwah ini telah berikrar: "Kami bertekad untuk menciptakan keajaiban-keajaiban itu". Semuanya akan dijawab dengan jujur oleh tahun 2009, yang sekaligus akan menjadi bukti sejarah bagi ketulusan tekad dan kemurnian i'tikat para pelaku sejarah yang ada didalamnya. Semoga Allah senantiasa memberi Taufiq dan inayah-Nya kepada para pejuang kebenaran dan penebar kebajikan.

MERAWAT ANUGRAH CINTA

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

1- Hari ini kita hadir bersama, untuk ikut serta merasakan kegembiraan saudara kita seiman dan seagama .... sebangsa, setanah air dan seperjuangan.
2- Kebahagiaan ... ya kebahagiaan ... keterharuan dan kesyukuran ... yang cukup mendalam .... tidak percaya lihatlah raut wajahnya, senyumnya ... dan langkahnya ... semuanya serba berbeda ... lebih mantap dan menyakinkan.
3- Seakan mendendangkan bait-bait siir para pujangga pemabuk cinta ;
يا ليل طل ... يا شمس قف ... لا تطلع علي الطول
Seakan dia sedang berkata kepada kekasihnya ....
Wahai dindaku !
- Jika engkau adalah bunga akulah tangkainya
- Jika egkau adalah awan akulah langitnya
- Jika engkau adalah bulan akulah cahayanya
- Jika engkau matahari akulah sinarnya

Wahai kandaku .... janganlah engkau gilisah ...
- Jika engkau adalah mobil akulah bensinnya
- Dan jika engkau adalah supirnya akulah kumsarinya (kernetnya)...

4- Namun kebahagiaan hakiki tidak terdapat dalam hal-hal simbolik saja ... saudara kita ... layak mendapatkan kebahagiaan hakiki, karena hal-hal berikut :

a. Ia sedang menjalani sunnah (tradisi) para nabi dan rosul :
(أربعٌ مِنْ سُنَنِ المُرْسَلِيْن: الحِناَءُ (في رواية الحياء)، والتَّعَطُّر والسِوَاكُ والنِّكاَحُ). (الترمذي)
“Empat perkara merupakan sunah para Nabi: Celak, memakai minyak wangi, bersiwak, dan menikah”.

b. Ia mendapatkan sebaik-baik harta simpanan yang dapat ditambahkan kedalam tabungannya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Tsauban, beliau berkata: ketika turun ayat:
والذين يكنزون الذهب والفضة ولا ينفقونها في سبيل الله فبشرهم بعذاب أليم
“Sesungguhnya orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih”. (At-Taubah: 34).

Pada Saat itu kami bersama Rasulullah dalam sebuah perjalanan, lalu sebagian sahabat ada yang berkata: “Telah turun ayat tentang emas dan perak, andai kami mengetahui bahwa ada sesuatu yang lebih berharga daripada keduanya, niscaya kami akan menyimpannya”, maka Rasulullah menjawab:
لِسَانٌ ذَاكِرٌ، وَقَلْبٌ شَاكِرٌ، وَزَوْجَةٌ مُؤْمِنَةٌ تُعِيْنُهُ عَلَي إِيْمَانِهِ"
“Ada, jawab Rasululllah, “yaitu: Lisan yang selalu berdzikir, hati yang senantiasa bersyukur, dan istri yang beriman; yang menunjang keimanan suaminya”.
Imam Thabrani juga meriwayatkan –dengan sanad yang baik- dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
أرْبَعٌ مَنْ أصَابَهُنَّ، فَقَدْ أَعْطَي خَيْرَي الدُنْيَا وَالآخِرَةِ، قَلبًا شاكِرًا، وَلسَانًا ذَاكِراً، وبَدَنًا عَلَي البَلاَءِ صَابِرًا، وَزَوْجَةً لاَ تَبْغِيْهِ حَوْبًا فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ".
“Ada empat perkara, barang siapa mendapatkannya maka ia telah diberikan kebaikan dunia dan akherat, yaitu: Hati yang selalu bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir, fisik yang sabar atas musibah, dan istri yang dinikahinya bukan karena ingin menjerumuskannya kedalam kemaksiatan atau menginginkan hartanya”.

c. Mendapatkan sebaik-baik perhiasan dunia
Imam Muslim juga meriwayatkan dari Abdullah bin Amr, bahwa Rasulullah Saw. Bersabda:
" عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ r قَالَ : الدُّنْيَا مَتَاعٌ ، وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ".
“Dunia laksana perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalehah”.
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنْ النَّبِيِّ r أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ مَا اسْتَفَادَ الْمُؤْمِنُ بَعْدَ تَقْوَى اللَّهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ زَوْجَةٍ صَالِحَةٍ إِنْ أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِنْ نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِنْ أَقْسَمَ عَلَيْهَا أَبَرَّتْهُ وَإِنْ غَابَ عَنْهَا نَصَحَتْهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِه.
“Tidak ada sesuatu yang bisa memberi manfaat kepada seseorang –setelah taqwa- lebih baik dari istri shalehah, apabila diperintah [oleh suaminya] ia taat, apabila dilihat menyenangkan, apabila bersumpah (diberi janji) ditepatinya, apabila ditinggal pergi, ia menjaga dirinya dan harta suaminya”. (H.R. Ibnu Majah)

d. Mendapatkan penyebab penyebab kebahagiaan
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dengan sanad yang benar, Thabrani, Bazzar, dan Hakim (yang disahkan), dari Sa’ad bin Abi Waqqas Ra. Ia berkata :
"عن سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ سَعَادَةِ ابْنِ آدَمَ ثَلَاثَةٌ وَمِنْ شِقْوَةِ ابْنِ آدَمَ ثَلَاثَةٌ مِنْ سَعَادَةِ ابْنِ آدَمَ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ وَالْمَسْكَنُ الصَّالِحُ وَالْمَرْكَبُ الصَّالِحُ وَمِنْ شِقْوَةِ ابْنِ آدَمَ الْمَرْأَةُ السُّوءُ وَالْمَسْكَنُ السُّوءُ وَالْمَرْكَبُ السُّوءُ".
Rasulullah Saw bersabda:
“Kebahagiaan manusia itu ada tiga dan sialnyapun ada tiga. Kebahagiaannya adalah: Istri shalehah, rumah yang bagus, dan kendaraan yang nyaman, sedang sialnya adalah: Isti yang jahat, rumah yang buruk, dan kendaraan yang jelek”.
Dalam hadis lain yang menjelaskan hadis diatas, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Hakim, bahwa Rasulullah Saw. Bersabda:
"ثَلاَثَة ٌمِنَ السَّعَادَةِ؛ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، تَرَاهَا تُعْجِبُكَ، وَتَغِيْبُ فَتَأْمَنُهَا عَلَي نَفْسِهَا وَمَالِكَ، وَالدَّابَّةُ تَكُوْنُ وَطِيْئَةً تَلْحَقُكَ بِأَصْحَابِكَ، وَالدَّارُ تَكُوْنُ وَاسِعَةً كَثِيْرَةَ الْمَرَافِقِ، وَثَلاَثَةٌ مِنَ السَّقَاءِ؛ الْمَرْأَةُ تَرَاهَا فَتَسُوْءُكَ، وَتَحْمِلُ لِسَانَهَا عَلَيْكَ، وَإِنْ غِبْتَ عَنْهَا لَمْ تَأْمَنْهَا عَليَ نَفْسِهَا وَمَالِكَ، وَالدَّابَّةُ تَكُوْنُ قُطُوْفًا، فَإِنْ ضَرَبْتَهَا أَتْعَبَتْكَ، وَإِنْ تَرَكْتَهَا لمَ ْتُلْحِقُكَ بِأَصْحَابِكَ، وَالدَّارُ تَكُوْنُ ضَيِّقَةً، قَلِيْلَةُ الْمَرَافِقِ".
“Tiga hal keberuntungan adalah:
1. Istri shalehah, jika dilihat ia menyenangkanmu, jika engkau pergi, engkau merasa percaya bahwa ia dapat menjaga dirinya dan hartamu;
2. Kuda yang penurut dan cepat larinya, yang dapat membawamu menyusul teman-temanmu;
3. Dan Rumah besar yang banyak didatangi tamu.
Dan tiga hal kesialan adalah:
1. Istri yang jika engkau pandang, menjengkelkanmu, dan jika engkau pergi engkau merasa tidak percaya bahwa dia dapat menjaga dirinya dan hartamu;
2. Kuda yang lemah, jika engkau pukul malah akan menyusahkanmu, dan jika engkau biarkan malah tidak dapat membawamu menyusul teman-temanmu;
3. Rumah yang sempit serta jarang didatangi tamu”.

e. Dapat modal untuk memperbaiki agama dan membersihkan diri
Menikah merupakan ibadah yang dapat menyempurnakan separuh agama seorang muslim, sehingga ia dapat menghadap Allah dengan sebaik-baik kondisi yaitu: kesucian dan kebersihan.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh, Thabrani, dan Hakim yang berkata: “hadis ini sanadnya benar” dari Anas Ra, bahwa Rasulullah bersabda:
"مَنْ رَزَقَهُ اللهُ امْرَأَةً صَالِحَةً، فَقَدْ أَعَانَهُ عَلَي شَطْرَ دِيْنِهِ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي الشَّطْرِ الْبَاقِيْ"
“Barang siapa diberi rizki oleh Allah seorang istri shalehah, sesungguhnya telah ditolong separuh agamanya, dan hendaknya ia bertaqwa kepada Allah pada separuh lainnya”.
Dari beliau juga: Rasulullah bersabda:
مَنْ أَرَادَ أَنْ يَلْقَى اللَّهَ طَاهِرًا مُطَهَّرًا فَلْيَتَزَوَّجْ الْحَرَائِرَ ".
“Barang siapa ingin bertemu dengan Allah dalam kondisi bersih dan suci, hendaknya ia menikah dengan wanita terhormat”. (H.R. Ibnu Majah, namun hadis ini sedikit lemah)
Ibnu Ma’ud berkata: “jika umurku hanya tinggal sepuluh hari lagi, dan aku tahu bahwa aku akan meninggal dipenghujung hari itu, tentu aku akan menikah, karena takut akan fitnah”
Anda telah mendapatkan anugerah ilahi yang cukup besar, maka rawatlah anugerah ini (وإذا كنت في نعمة فارعها، فإن المعاصي تزيل النعم) ) , jika anda tidak pandai merawatnya, anugerah itu akan segera dicabut dari anda .

Bagaimana merawat anugerah ini ? :
1. Istri anda (suami anda) adalah hadiah dari Allah, maka Terimalah hadiah Allah ini dengan lapang dada. Masa memilih sudah selesai, bukan saatnya membanding-bandingkan lagi. Terimalah ia apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Karena kelebihan dan kekurangan yang ada pada pasangan anda itu tak lain, hanyalah refleksi dari kelebihan dan kekurangan anda. (الطيبون للطيبين والخيبات للخبيثين)

2. Cintailah pasangan anda sewajarnya, jangan berlebihan, karena pertemuan anda, tentu tidak akan akan kekel selamanya. Cinta yang abadi itu hanyalah milik Allah.
احبب حبيبك هونا ما ، عسي أن يكون بغيضك يوما ما
وابغض حبيبك هونا ما ، عسي أن يكون حبيبك يوما ما

3. Harus disadari bahwa, walaupun anda berdua, tapi hakekatnya anda merupakan bagian dari bangunan masyarakat Islam yang besar, bagian dari perabadabannya yang agung, dan bagian dari ajarannya yang suci dan tinggi.

4. Maka bangunlah keluarga yang kuat, sehingga melahirkan genarasi yang kuat .... yang turut serta memikul beban umat ini dalam mengambalikan kejayaannya.
وليخش الذين لو تركوا من خلفهم ذرية ضعافا خافوا عليهم فليتقوا الله وليقولوا قولا سديدا
فخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلاة واتبعوا الشهوات فسوف يلقون غيا
Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan.

5. Maka hendaknya masing-masing pasangan tahu tugas dan tanggung jawabnya, (kisah sukses bangsa jepang, pasca perang dunia II).

6. Selamat menempuh hidup baru, semoga Allah memberkahinya, dan mengumpulkan anda berdua dalam kebaikan.

بارك الله لكما وبارك عليكما وجمع بينكما في خير

KADO BUAT MUHAMMAD

KADO BUAT MUHAMMAD


Ya Rasul jika engkau sempat melihat umatmu
Aku yakin bahwa engkau
akan kecewa. Inilah saat engkau
menjerit seperti yang engkau prediksikan dulu

Namun janganlah kondisi ini
menjadikan engkau mencerabuti
Syafaat yang akan engkau curahkan kepada kami

Karena dari kehancuran yang engkau saksikan
masih tersisa sekelompok yang tetap berpegang pada petuahmu;
seperti yang engkau prediksikan
pula dalam haditsmu

Maka di hari lahirmu
Izinkanlah kami mengais spirit perjuanganmu


Ya Rasulullah …
Di balik kegelapan aku masih melihat cahayamu

Ya Rasulullah …
Di tengah-tengah hiruk pikuk dunia, Aku masih meraba zuhud dan wara’ mu
Dan ditengah-tengah keramaian dunia
Aku masih menikmati sujud tahajjudmu

Ya Rasulullah
Dan ditengah ketamakan duniawi
Aku masih merindukan ridha dan tawakkalmu kepada Allah

Tapi yang terpenting dari semua itu
Ya Rasulullah
Adalah kekuatan untuk terus menerus mengikutimu
Serta ketabahan untuk terus di jalan perjuanganmu

(Pejamkan mata anda, genggamlah jari jemari seakan memegang pena. Tuliskan satu nama orang yang paling anda cintai di hati anda masing-masing) ibu, bapak, guru, tokoh, kekasih, ...... ! adakah nama yang anda tulis itu adalah nama Rasulullah ?
jika ada orang dekat kita ingin mengadakan ulang-tahun, apa hal yang paling pertama kita pikirkan? Hadiah, kado ..... kado apa yang akan kita persembahkan kepada Rasul kita, dihari kelahirannya yang ke 1435?
Kado “cinta”.

(إن كنتم تحبون الله فاتبعواني، يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم)
(لا يؤمن أحدكم حتي تكون هواه تبعا لما جئت به)

Bukti cinta:
Taat (Fattabi’uni Yuhbibkumullah Wayaghfir lakum dzunubakum)
Idola ... Ngefan ... (Laqod kana lakum fi Rasulillah Uswatun Hasanah), di tiru ... di sebut ... di tempel nama dan gambarnya ... di bela (Muhammad bin Maslamah ... mencari dan membunuh Ka’ab bin Asyraf karena menghina Rasulullah, Abdullah bin Ubay bin Salul ... melarang Ayahnya masuk Madinah)
Lanjutkan perjuangan. (Ballighu ‘anni walau ayah) (Khubaib bin Adiy, di salib ... ).

Dihari Ulang tahun Rasul ini, secara Riel Rasulullah mendambakan :
Anda memperbagus akhlak (jujur, amanah, fathonah, tabligh) ... (innama buitstu liutammima makarimal akhlak)
Anda mengikuti sunnah-sunnahnya: Anda shalat berjamaah di masjid, anda sering puasa senin dan kamis, anda sering shalat dhuha, sering shalat witir, sering tahajjud, anda menghatamkan al-Kuran tiap bulan.
Anda mencocokkan gaya hidup dengan gaya hidup Rasulullah (cara makan, cara jalan, cara tidur, cara mandi, cara –mohon maaf- berhubungan suami istri, cara berbisnis anda, cara .... )
Anda memperjuangkan apa yang diperjuangkan oleh Rasulullah.


Mereka yang mencintai Rasul :
1. Suatu hari Umar bin Khattab berkata kepada Rasulullah “Anta ahabbu syaiin ilaiya illa min nafsi”. (Anda wahai Rasulullah, adalah orang yang paling saya cintai kecuali diri saya sendiri). Rasulullah menjawab: "Belum cukup wahai Umar". Umar menjawab, "Kini anda orang yang paling saya cintai, melebihi diri saya sendiri" . "Ini baru cinta yang sebenarnya wahai Umar". Jawab Rasulullah.

2. Rasulullah juga menandaskan “La yu’minu ahadukum hatta takuna hawahu taba’an lima ji’tu bihi”. (Tidaklah sempurna keimanan seseorang muslim, hingga hawa nafsunya tunduk terhadap apa aku bawa)

Perempuan anshoriyah yang istri, ayah, dan saudara-saudaranya gugur syahid di uhud. Saat diberahukan beritu itu, ia berucap : "Alhamdulillahillahdzi syarrafani bihim jami'an" (Alhamdulillah yang telah memuliakan saya melalui mereka)

Seorang sahabat bernama Muhammad bin Maslamah mendengar ada seorang yahudi bernama (Ka’b bin Asyraf) menghina Rasulullah, segera didatanginya lalu dihajarnya.

Seorang sahabat bernama Khubaib bin Adiy, ditawan oleh orang-orang musyrik, lalu ditanya, :"maukah engkau kami bebaskan, dengan syarat Muhammad sebagai penggantimu" ia menjawab: "Jangankan itu, kaki Rasulullah terkena duripun, aku tidak akan rela". Iapun dibunuh, dan mati syahid, demi cintanya kepada Rasulullah

Abdullah bin Ubay bin Salul putra dari Abdullah bin Salul (tokoh para munafik), meminta izin kepada Rasulullah untuk membunuh Bapaknya, karena telah berkata :

يقولون لئن رجعنا إلي المدينة ليخرجن الأعز منها الأذل
Ini adalah bukti-bukti cari cinta mereka terhadap Rasulullah, apa bukti cinta kita kepada sang
Baginda tercinta ?