5.27.2007

Membangun Komunikasi Yang Efektif (Vol. III)

1. Perlu diingat bahwa selain factor diatas ada dua factor lagi yang sangat berperan dalam mensukseskan komunikasi, yaitu lingkungan dan kemungkinan adanya gangguan.

2. Untuk mengukur keberhasilan komunikasi yang kita lakukan, bisa dengan mengukur feed back yang diberikan oleh penerima, dalam mensikapi pesan yang dikirim kepadanya. Feed back ini ada tiga macam: 1). Feed back penyempurna; yaitu penyikapan positif terhadap pesan. 2). Feed back berlawanan; yaitu penyikapan negative terhadap pesan, (penolokan dengan segala tingkatannya). 3). Ada juga feed back yang tidak begitu jelas, yang berada diantara kedua macam feed back diatas.

3. Jika feed back yang diberikan penerima berupa feed back penyerpurna, maka bisa diukur bahwa pesan yang kita kirim bisa ditangkap dan dimengerti dengan baik, selanjutnya bisa dilakukan langkah atau tindakan berikutnya, sebagai penyempurna komunikasi tersebut.

4. untuk mencapai target ini, disarankan bagi pengirim pesan untuk memperhatikan 3 hal pokok, yaitu : 1). Lingkungan dimana penerima akan menerima pesan 2). Perhatikan beberada penghalang, pengacau yang akan menjadi penghambat bahkan penyebab gagalnya sampainya pesan, 3). Perhatikan kecenderungan penerima, alur dan trend pemikirannya, watak dan karakternya, hobi dan kesukaannya, bahasa dan tingkat sosialnya, dan seterusnya.

5. Dalam hal ini, Rasulullah sangat menganjurkan kita agar selalu memperhatikan hal-hal diatas, seperti sabda beliau :

خاطبوا الناس علي قدر عقولهم ، أتريدون أن يكذبوا الله ورسوله .


Ketika Rasulullah dipanggil oleh seorang A'rabi, yang bertabiat keras dan lantang dalam berbicara, ( Yaaa Muhammaaaaad ! ) Rasulullahpun menjawab dengan suara lantang seraya berkata: ( Haaaa uummm .... artinya saya disini ) dengan bahasa dan nada yang sama.

Bahkan Allah sangat memperhatikan hal tersebut sehingga, tatkala mengutus seorang Rasul kepada sebuah kaum, Allahpun mengutus mereka dari bangsa mereka sendiri (alam ya'tikum Rusulun minkum ... ) kata-kata minkum menunjukkan bahwa para Rasul ini bukan orang asing dilingkungannya, perasaan tidak terasing ini akan melahirkan penerimaan dengan cepat.

6. Para penerima pesan ( Islam ) yang ingin kita sampaikan, juga beragam dan bertingkat-tingkat; Ada yang 1). Senang terhadap Islam dan Dakwah 2). Ada yang senang terhadap Islam tidak dengan dakwah, 3). Pasif, tidak begitu suka dengan Islam juga dengan dakwah tapi juga tidak memusuhinya, 4). Penentang keras Islam dan Dakwah.

7. agar pesan yang ingin kita sempaikan bisa mendapat sambutan positif kita harus bisa mensikapi tipe-tipe masyarakat di atas dengan cerdas, dengan berusaha hadir dilubuk hari hati mereka melewati pilihan pintu-pintu berikut :

1). Pintu Iman
2). Atau Pintu rasionalisme
3). Atau dengan menantang mereka dengan argumentasi yang kuat seperti yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim kepada Namrud, hingga ia terdiam.
4). Bisa melalui pintu emosional, dan kelembutan perasaan, seperti yang dilakukan oleh Nabi Saw. Kepada para Anshar, Tatkala mereka merasa tidak puas dengan cara Nabi membagi barang rampasan perang; dimana mereka bertanya-tanya kepada Nabi justru membagi harta tersebut kepada orang-orang yang baru masuk Islam bukan kepada mereka. Disini, Nabi mengumpulkan mereka, lalu berpidato, menggelitik sisi emosional dan kehalusan perasaan mereka, seraya berkata ..... Ingatlah kalian......ketika .....Ingatlah kalian tatkala...... diulang-ulangnya kata-kata berkali-kali seraya menyebutkan peristiwa-peristiwa besar yang diberikan oleh para Anshar...... lalu ditutup dengan berkata: ..... setelah kebaikan-kebaikan yang kalian lakukan itu....... mengapa kalian iri dengan secuil dunia yang tidak berarti ........ dan menghancurkan kebaikan-kebaikan yang pernah kalian lakukan......lalu merekapun terdiam seraya rela dengan apa yang dilakukan oleh bagianda Nabi besar kita ( disini rasul mempermainkan perasaan, yang jika disingggung mayoritas atau sebagian komunitas yang memiliki ketajaman dan kepekaan perasaan ini akan segera menerima pesan yang kita kirim).
5). Ada juga pintu lain yang bisa dijadikan jalan, agar pesan yang kita sampaikan sampai kealamat yang dituju, yaitu. (istirsarat al-qiyam, atau apa yang disebut, masaafat fi muntashaf thariq).

8. Untuk menunjang suksesnya penyampaian pesan ini, seorang pengirim membekali diri dengan beberapa hal berikut :
a. Ketrampilan berbicara dan meyakinkan orang lain
b. Ketrampilan menulis
c. Ketrampilan berkomunikasi
d. Ketrampilan bahasa tubuh dan penggunaan isyarat
e. Ketrampilan tersenyum
f. Ketrampilan berinteraksi dengan berbagai tipe manusia (penentang, orang yang lembut, proaktif, pasif, cerewet, orang yang suka menolong, perasa, pengacau, dan seterusnya).

9. semua poin diatas membutuhkan pelatihan dan training secara terpisah serta penerapan yang terus kontinyu. Agar pesan-pesan yang kita kirim sampai dengan baik kepada para penerima. Ya Rait (Allahummaj'al a'malana shaliha waliwajhika kholisha, wala taj'al lianfunina wala ghairika sabiilan birahmatika Ya Arhamarrahimin).

....................... Selesai .....................

No comments: